Tugas
Kelompok 4 Bab 4 Kasus 1
4
EB 18
·
Dewi Arnieta Meilillah
·
Dyni Aprillia Soraya
·
Nanda Apriliana
·
Nur Intan Sari
·
Yuningsih
KASUS
4-1 “ MENEGAKKAN PRINSIP “ (kelompok)
Diminta :
1.
Apa perbedaan antara
sistem akuntansi yang berlandaskan prinsip, dan apa masing-masing keuntungan
dan kerugiannya?
2. Mengapa
GAAP AS dikembangkan menjadi sistem yang berlandaskan aturan? Akankah standar
yang berlandaskan prinsip bisa efektif di Amerika? Mengapa dan mengapa tidak?
3. Apa
yang dibutuhkan oleh AS untuk mengefektifkan standar berlandaskan prinsip?
4.
Apakah para investor
dan analis lebih baik bekerja dengan standar akuntansi berlandaskan aturan atau
prinsip? Mengapa anda mengatakan demikian?
JAWAB
:
1.
Akuntansi yang berlandaskan prinsip bertujuan
untuk memenuhi tujuan dari IFRS yaitu meningkatkan transparansi, akuntabilitas,
dan keterbandingan laporan keuangan antar entitas secara global. Semakin aturan
mengatur hal-hal detail, maka aturan tersebut akan semakin memiliki banyak
celah. Hal ini mengakibatkan aturan akan menjadi semakin banyak lagi, untuk
menutup celah-celah lain. Hal ini akan berbeda jika aturan berbasis prinsip.
Pengaturan pada tingkat prinsip akan meliputi segala hal dibawahnya. Kelebihan
utama standar akuntansi yang berbasis prinsip adalah terletak pada pedoman umum
yang dapat diterapkan pada berbagai situasi, yang fleksibel dalam menghadapi
lingkungan yang baru. Namun kelemahannya, akan dibutuhkan penalaran, judgement,
dan pemahaman yang cukup mendalam dari pembaca aturan dalam menerapkannya.
Standar
akuntansi yang berbasis prinsip memuat prinsip-prinsip umum, yang mengandalkan
pada interpretasi dan pertimbangan penyusun laporan keuangan. Standar berbasis
prinsip memuat pedoman yang lebih umum yang dimulai dengan tujuan umum dan
prinsip-prinsip tanpa memberikan pedoman rinci. Hal ini menjadikan IFRS lebih
sederhana dan lebih fleskibel dalam persyaratan akuntansi dan pengungkapannya.
Akuntansi
yang berlandaskan aturan memuat seperangkat aturan, yang
membatasi fleksibilitas dan penggunaan pertimbangan profesional. Standar
akuntansi yang berbasis aturan berisi pedoman rinci yang harus diikuti ketika
perusahaan menyiapkan laporan keuangan. Pedoman tersebut didasarkan pada asumsi
bahwa manajemen memerlukan pedoman yang menjamin bahwa transaksi dilaporkan
dengan tepat dan konsisten. Pedoman rinci tersebut menjadikan standar tersebut
lebih panjang dan lebih kompleks. Kelebihan standar ini karena berisi
aturan-aturan yang lebih rinci, maka standar tersebut lebih mudah untuk
diterapkan dan tidak memerlukan pertimbangan profesional. Adakalanya aturan
rinci ini lebih disukai karena kemungkinan terjadinya tuntutan hukum terhadap
akuntan lebih kecil. Ketiadaan aturan dapat mengakibatkan tuntutan hukum jika
akuntan tidak tepat dalam menggunakan pertimbangan profesionalnya. Standar
akuntansi yang berbasis aturan dipandang kurang fleksibel dalam menghadapi
perubahan lingkungan.
2.
Karena GAAP AS merupakan standar
akuntansi yang rule based dan cukup powerful di negaranya. Hal ini dikarenakan
standar ini memang diciptakan dengan tujuan untuk mengatur berbagai praktik
akuntansi dan instrumen keuangan yang muncul di Amerika. Kita tahu bahwa
amerika adalah negara yang perekonomiannya menggunakan liberalisme pasar
(kapitalisme murni) yang mana perekonomiannya dikendalikan oleh pasar (entitas
penjual dan pembeli). Supaya perekonomian dan sumber daya di Amerika dapat
dikelola secara efektif dan efisien, maka entitas-entitas yang menguasai pasar
ini harus dikendalikan. Pengendalian ini menggunakan standar akuntansi. Hal
inilah yang menyebabkan Amerika memiliki pengaturan standar akuntansi yang
rigid dan powerful untuk praktik di negaranya, dan enggan untuk melakukan
konvergensi dengan IFRS (namun Amerika akhirnya setuju untuk konvergensi pada
tahun 2014).
Standar
Akuntansi berbasis prinsip tidak efektif di Amerika karena menurut prinsip
standar akuntansi Inggris dan Internasional lebih dari hanya berlandaskan
prinsip daripada versi Amerika, mereka kurang detail. Dan walaupun adanya
perubahan aturan Inggris dan IASB mereka telah bertambah luas pada tahun-tahun
belakangan ini, sering dijadikan inspirasi (jika itu kata tapatnya) oleh isi
penyimpang standar Amerika.
3.
Yang dibutuhkan oleh
Amerika Serikat untuk mengefektifkan standar berlandaskan prinsip adalah
mencoba mengesampingkan FASB dan mencoba untuk mementingkan kebenaran dan
keadilan mengingat bahwa akuntansi lebih dari sekedar aktivitas sukarela,
seperti persyaratan standar akuntansi berlandaskan prinsip.
4.
Para investor dan analis lebih baik
bekerja dengan standar akuntansi berlandaskan prinsip karena Standar akuntansi
yang berbasis prinsip memuat prinsip-prinsip umum, yang mengandalkan pada
interpretasi dan pertimbangan penyusun laporan keuangan. Standar berbasis
prinsip memuat pedoman yang lebih umum yang dimulai dengan tujuan umum dan
prinsip-prinsip tanpa memberikan pedoman rinci. Hal ini menjadikan IFRS lebih
sederhana dan lebih fleskibel dalam persyaratan akuntansi dan pengungkapannya.
Standar akuntansi yang berbasis prinsip memberi dasar konseptual bagi akuntan
ketimbang daftar aturan rinci. Pada presentasinya di Financial Executives
International (2002), Robert Herz, Chairman of Financial Accounting Standard
Board (FASB) menjelaskan pendekatan yang berbasis prinsip. Pendekatan berbasis
prinsip dimulai dengan menetapkan tujuan utama pelaporan dan kemudian
memberikan pedoman yang menjelaskan tujuan tersebut dan mengaitkannya dengan
beberapa contoh. Dalam paper DiPiazza et al (2008), standar akuntansi berbasis
prinsip mempunyai karakteristik-karakteristik yang diyakini sebagai unsur
pelaporan keuangan yang berkualitas. Karakteristik-karakteristik tersebut
adalah:
a.
Penyajian dengan sebenarnya
(faithful presentation) realitas ekonomi.
b.
Responsif terhadap kebutuhan
pengguna laporan keuangan akan kejelasan dan transparansi
c.
Konsisten dengan Kerangka Konseptual
d.
Didasarkan pada lingkup yang
ditentukan dengan tepat yang ditujukan pada area akuntansi yang luas
e.
Ditulis dengan bahasa yang jelas,
ringkas, dan sederhana
f.
Memungkinkan penggunaan pertimbangan
yang masuk akal. Penyusun laporan keuangan harus mampu menggunakan pertimbangan
profesionalnya untuk melaporkan dengan sebenarnya substansi ekonomi perusahaan.
Standar akuntansi berdasarkan prinsip juga lebih
sederhana dibandingkan standar berbasis aturan. Walaupun standar akuntansi
prinsip memiliki beberapa kelemahan tetapi standar ini lebih banyak digunakan
di negara negara seperti Inggris .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar