Rabu, 05 November 2014

TUGAS 2 (BAHASA INDONESIA 2#)

MACAM-MACAM PENGUMPULAN DATA & MACAM ( CONTOH ) KUTIPAN !
PENGERTIAN DATA
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

CARA PENGUMPULAN DATA
1.Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
a.WAWANCARA

Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.

Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).

b.OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI

a. Observasi Partisipatif

• Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar

• Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur

• Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas

c.Angket atau kuesioner (questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.

MACAM-MACAM KUISIONER

1. Kuesioner tertutup

Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

2. Kuesioner terbuka

Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup

Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

4. Kuesioner semi terbuka

Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

JENIS-JENIS DATA

· Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya :
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

· Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data :
Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

· Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya :
Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.

Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
· Data dengan Variabel bebas dan variabel terikat :
Variabel bebas adalah data unit atau ukuran yang diubah dalam suatu pengamatan. Dalam hubungan sebab-akibat, variable terikat berperan sebagai sebab sementara variable bebas adalah akibat.
Data dengan variabel terikat adalah data unit atau ukuran yang berubah sesuai dengan berubahnya variable lain. Variabel terikat menjadi hal yang diperhatikan dalam suatu pengamatan.

· Data Berkala

Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Biasanya jarak dari waktu ke waktu sama. Data berkala disebut juga time series data. Dengan analisis data berkala kita dapat mengetahui perkembangan satu atau beberapa keadaan serta hubungan atau pengaruhnya terhadap keadaan lain.

PENGERTIAN SAMPLE
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian

SYARAT SAMPLE YANG BAIK
Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
a. Harus meliputi seluruh unsur sampel
b. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
c. Harus up to date
d. Batas-batasnya harus jelas
e. Harus dapat dilacak dilapangan

Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
a. dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti

b. Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh

TUGAS 1 (BAHASA INDONESIA 2#)

1.      Apa perbedaan antara penalaran induktif & deduktif ?
(jawab) :
- Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. Dalam penalaran Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu Generalisai, Analogi, dan Hubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab.
- Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Prosesnya disebut Deduksi. Jenis penalaran Deduktif ini diantaranya ada Silogisme dan Entinem.

2.      Apa syaratnya supaya kesimpulan dalam deduksi dapat dipercaya !
(jawab) :
1. menarik kesimpulan dari satu premis
2. menarik kesimpulan dari dua premis
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan kesimpulan penalaran deduksi, yaitu:
1. premis harus benar
2. penalaran yang menuju kesimpulan harus benar.

3.      Kesimpulan apa saja yang dapat di tarik dari setiap premis dibawah ini ?
a.      Motor roda dua tak menggunakan bensin campur
b.      Murid yang baik selalu rajin belajar & menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat pada waktunya
(jawab) :
a.semua motor roda dua memang tidak menggunakan bensin campur
b.semua murid yang baik rajin menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat waktu

4.      Dapat dipercayakah kesimpulan dibawah ini? Jelaskan alasan-alasannya !
a.      Semua profesor pandai
Ayahmu pandai
Pastilah ayahmu profesor
b.      Di semua ibu kota ada gedung pencakar langit
Di semua kota industri ada gedung pencakar langit
Jadi, ibu kota adalah industry
c.       Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
Hasil sawah bertambah jika pengairan diatur dengan baik
Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul dan pengairan di atur dengan baik
(jawab) :
a.      (dapat dipercay ) karena,  kalimat pertama adalah Premis Umum (premis mayor) yang Menyatakan bahwa anggota golongan tertentu memilki sifat atau hal tertentu dan kalimat kedua merupakan Premis Khusus (premis minor) yang Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang adalah anggota golongan tertentu  lalu kalimat ketiga menyatakan kesimpulan bahwa sesuatu atau seseorang (memiliki sifat atau hal yang dimaksud
b.      (dapat di percaya) karena, premis kalimat peratama dan kedua memiliki sifat yang sama dan kalimat ketiga menentukan kesimpulan dari kedua kalimat tersebut.
c.       (tidak dapat dipercaya) karena, premis kalimat peratama dan kedua memiliki kesimpulan yang belum tentu terjadi.


Rabu, 08 Oktober 2014

bahasa indonesia (tugas 2)

MENGANALISIS METODE INDUKTIF DAN METODE DEDUKTIF DALAM SEBUAH BERITA
( Alasan Gerindra Ingin Jegal Karier Ahok Lewat MK )
Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra berencana mengajukan uji materi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Pemda) ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai langkah menjegal Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Kepala Daerah DKI Jakarta.
Ketua DPD DKI Partai Gerindra Muhammad Taufik mengatakan, langkah ini dilakukan Gerindra sebagai aksi keras atas mundurnya Ahok dari partai bentukan Prabowo Subianto tersebut. Sebab Ahok terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI lantaran diusung Gerindra.
Kata Taufik, selain karena pilihan rakyat, jabatan kepala daerah juga diperoleh berkat keputusan partai. Jadi kepala daerah tidak bisa serta-merta mundur dari partai yang telah mengusungnya.
"Kepala daerah itu kan seperti halnya anggota DPR ataupun DPRD, sama-sama dipilih rakyat dan diusung partai," ujar Taufik di Jakarta, Jumat (19/9/2014).
Dia menjelaskan, Gerindra menilai perlu ada aturan yang mengharuskan kepala daerah meletakan jabatannya apabila ia keluar dari keanggotaan partai, sebagaimana aturan yang diberlakukan terhadap anggota DPR atau DPRD.
"Logika berpikirnya begini, anggota DPR atau DPRD itu kalau keanggotaannya di partai dicabut, otomatis dia juga berhenti dari DPR ataupun DPRD. Gubernur dan Wakil Gubernur kan juga diusulkan partai. Kalau dia keluar dari partai, bagaimana?" tandas Taufik.
Rencana untuk mengajukan uji materi UU 32/2004 itu dilontarkan oleh Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman pada Kamis 18 September kemarin. Namun langkah itu ditunda sementara hingga revisi UU Pemda oleh DPR disahkan.
"Setelah pengesahan (UU Pemda) yang baru, kan mau disahkan DPR. Jadi nanti UU Pemda yang baru (diuji materi)," ujar Habiburokhman.
Ahok menegaskan dirinya akan mengundurkan diri dari kepala daerah di DKI apabila yang memintanya adalah Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi). Hal itu diungkapkan Ahok sebagai jawaban atas tantangan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo agar ia melepas jabatan Wagub DKI usai mundur dari Gerindra.
"Kalau Jokowi suruh saya mundur dari DKI, misalnya dia bilang 'Lu itu nggak akan jadi gubernur atau wagub kalau nggak ikut gua, makanya kalau gua suruh mundur lu mesti mundur'. Nah itu masih lebih make sense (masuk akal). Tapi kalau Gerindra mah jauh banget," kata Ahok, Senin 15 September lalu.

Hasil analisis dari berita di atas :
Metode deduktif
Silogisme : - Partai Gerindra berencana mengajukan uji materi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Pemda) ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai langkah menjegal Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Kepala Daerah DKI Jakarta.
Entimen : Ketua DPD DKI Partai Gerindra Muhammad Taufik mengatakan, langkah ini dilakukan Gerindra sebagai aksi keras atas mundurnya Ahok dari partai bentukan Prabowo Subianto tersebut. Sebab Ahok terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI lantaran diusung Gerindra.
Metode induktif

Ahok menegaskan dirinya akan mengundurkan diri dari kepala daerah di DKI apabila yang memintanya adalah Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi). Hal itu diungkapkan Ahok sebagai jawaban atas tantangan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo agar ia melepas jabatan Wagub DKI usai mundur dari Gerindra.

Sabtu, 04 Oktober 2014

bahasa indonesia 2 (tugas 1)

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Penalaran adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yang dapat diambil. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

1. Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Premis 1 : Setiap mamalia melahirkan
Premis 2 : Semua kuda adalah mamalia
Konklusi : Setiap kuda juga melahirkan

Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

2. Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif terkait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh :
Premis 1 : Kuda Sumba punya sebuah jantung
Premis 2 : Kuda Australia punya sebuah jantung
Premis 3 : Kuda Amerika punya sebuah jantung
Premis 4 : Kuda Inggris punya sebuah jantung
Konklusi : Setiap kuda punya sebuah jantung

Macam-macam Penalaran Induktif
Ada 3 jenis penalaran induktif :
a. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Macam – macam generalisasi :
• Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
• Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

b. Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.

Untuk memudahkan anda mengidentifikasi maupun mengenali perbedaan antara penalaran induktif maupun deduktif, anda dapat lihat dibawah ini :

Penalaran Deduktif
- Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
- Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.

Penalaran Induktif
- Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tapi tak pasti benar.
- Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.


SUMBER :
http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/penalaran-induktif-dan-deduktif-materi.html (diakses 9-3-2012, 23: 15)
http://www.gudangmateri.com/2011/06/penalaran-deduktif-dan-induktif-dalam.html (diakses 9-3-2012, 23:24)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/penalaran-induktif-dan-deduktif-3/ (diakses 9-3-2012, 23: 36)


PEMERIKSAAN AKUNTANSI (TUGAS 2)

*Beberapa hal penting yang perlu di audit :
1. lap.keuangan : neraca , lap.laba rugi , lap.perubahan modal arus kas    PABU (Prinsip akutansi berterima umum) PSAK.
2. Catatan pembukuan : buku besar , buku pembantu
3. bukti-bukti pendukung : penerimaan kas + pengeluaran kas , faktur penjualan jurnal voucer lain-lain.
* KAP ( kantor akuntan public ) big four :
1. E&Y
2. delloit
3. pwc
4. kmpg
* tugas  :
> memberikan jasa akuntan & perbankan
> jasa perpajakan
> jasa konsultasi manajemen

                                                            ( HIERARKI / PROFESI )
Partner > 10 th

Manajer > 5 – 10 th
 


Auditor senior + penanggung jawab ( 2 – 5 th )

Asisten staff ( 0 – 2 th )

( IAP )

DSPAP ( dewan standar professional akuntan public )

GAAS ( general accepted auditory standart )

ISA ( internasional standart auditing )

*ETIKA PROFESI / JABATAN :
1) pentingnya etika professional bagi organisasi profesi
2) kode etik akuntan public    IAI ( ikatan akuntan Indonesia )
3) akuntan public + auditor independen
4) rerangka kode etik akuntan Indonesia

( TIPE AKUTANSI )

AUDITOR                                                         PRAKTISI

JASA AUDIT TERHADAP LAP.KEUANGAN                       JASA PEMERIKSAAN,JASA AKTANSI & REVIEW JASA KONSULTAN

*PRINSIP ETIKA AKUNTAN PUBLIK
1) integritas : para auditor harus terus terang dan jujur dan melakukan praktik secara adil dan benar dalam hubungan professional.
2) objektivitas : auditor harus tidak berkompromi dalam memberikan pemtimbangan profesionalnya  adanya konflik atau pengaruh orang lain yang tidak semestinya.
3) kompetensi professional & kecermatan : auditor menjaga pengetahuan dan keterampilan professional mereka  serta tekun dan turampil ketika memberikan jasa professional.
4) kerahasiaan : para auditor harus menjaga kerahasiaan informasi yang di peroleh selama tugas professional maupun hubungan dengan klien .
5) perilaku professional : para auditor harus menahan diri dari setiap prilaku yang akan mendiskreditkan profesi mereka , termasuk melakukan kelalaian

*ASERSI ( pernyataan manajemen yang terkandung dalam lap.keuangan ).
Sifatnya : 1) eksplisit :
                   2) implisit :
Contohnya : kas pada perusahaan XYZ pada 30 desember 2021 adalah sebesar 23.456.945

*ASERSI MANAJEMEN DIBEDAKAN
1) Keberadaan / kejadian (extistence or occurance )
2) kelengkapan (completeness )
3) hak & kewajiban ( right & obligation )
4) penilaian ( valuation ) atau alokasi

5) penyajian & pengungkapan ( prementasi & disclosure )

Kamis, 25 September 2014

catatan pemeriksaan akutansi 1

Pemeriksaan akutansi (audit)
*big four:
1.ernest & young (e & y)
2. delloit
 3 .KPMG
*audit :
adalah suatu pemeriksaan akutansi yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independent,terhadap laporan keuangan oleh pihak manajemen.
atau pengumpulan & evaluasi informasi yang telah di tetapkan dengan criteria tertentuoleh pihak independen.
*informasi:
1. informasi yang dapat di ukur (objektif)
 Contoh: laporan keuangan
 2. informasi lisan (kriteria tertentu )
@GAAP : general accepted accounting principle
  @PSAK : pernyataan standar akutansi keuangan
*pengumpulan & evaluasi bukti yang mencangkup :
 1. kesaksian lisan pihak yang di audit
 2. komunikasi tertulis pihak luar  
 3. observasi oleh auditor
 4. data elektronik dan data lain tentang transaksi
TUJUAN (AUDIT)
1.      Meminimalisir risiko informasi
Penyebabnya : 
Ø  Jauhnya informasi
Ø  Adanya informasi bias
Ø  Data yang sangat banyak
Ø  Transaksi pertukaran yang komplek
Ø  Data yang sangat banyak
2.      Mengurangi risiko informasi
Ø  Memverifikasi informasi
Ø  Menyediakan laporan keuangan yang telah di audit

INFORMASI

LAPORAN YANG DIAUDIT
( peningkatan informasi bagi pihak eksternal )
MEMERIKSA & MENGEVALUASI BUKTI
                                                            
MENETAPKAN KRITERIA
AUDITOR





JASA ASSURANCE
            Jasa operasional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan.
Jenis :
1.      Jenis astentasi : dimana KAP mengeluarkan laporan keuangan asensi yang di siapkan pihak lain.
Kategori :
a)      audit atas laporan keuangan
b)      pengendalian internal atas pelaporan keuangan
c)      review laporan keuangan
d)      teknologi informasi
e)      jasa astetasi lain yang dapat di terapkan pada berbagai permasalahan

2.      jasa assurance lain.
3.      Jasa non assurance.
a)      Jasa akutansi & pembukuan
b)      Jasa pajak
c)      Jasa konsultasi manajement
d)      Jasa penilaian risiko kecurangan & tindak illegal

JENIS – JENIS AUDIT
1.      Audit operasional : audit atas evaluasi spektivitas keg.operasional.
*audit gaji
*informasi : jumlah catatan gaji/perbulan
*criteria yang ditetapkan : standar perusahaan atas dep.penggajian
*bukti : laporan kesalahan catatan gaji dan biaya pemrosesan gaji
      2.   Audit ketaatan (compliance audit) Menentukan apakah sesuai prosedur.
*informasi : catatan perusahaan
*criteria : ketentuan perjanjian pinjaman
            *bukti : laporan keuangan dan perhitungan oleh auditor
      3.   Audit laporan keuangan
*informasi : laporan keuangan
*criteria : GAAP
*bukti : dokumen catatan & sumber bukti dari luar.



JENIS – JENIS PROFESI AUDITOR
Seorang Akuntan yang memiliki nomor register, bisa memilih profesi
sebagai berikut :
1. Akuntan Publik (Public Accountant)   
2. Akuntan internal (Internal Auditor)   
3. Akuntan Keuangan ( Financial Accountant)
4. Cost Accountan   
5. Akuntan Pajak (Tax Accountant)   
6. Akuntan Pendidik (Lecturer)   

JENIS JASA-JASA AUDIT

Profesi akuntan publik atau auditor independen memberikan berbagai macam jasa bagi masyarakat, yang dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Jasa Penjaminan (Assurance Services)
Jasa penjaminan adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, mereka mencari jasa penjaminan untuk meningkatkan mutu informasi yang akan dijadikan sebagai dasar keputusan yang akan mereka lakukan.
Profesional yang memberikan atau menyediakan jasa penjaminan harus memiliki   kompetensi dan independensi berkaitan dengan informasi yang diperiksanya. Jasa penjaminan dapat dibrikan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen atau berbagai profesi lain. Contoh jasa penjaminan yang disediakan oleh profesi lain (selain yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik) adalah jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen, jasa pemeringkatan televisi (television rating), dan jasa pemeringkatan radio (radio rating). Laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat atau perusahaan yang bermaksud memasang iklan di televisi dan radio, terutama karena sifatnya yang independen.
Jasa penjaminan bukan merupakan jasa baru yang diperlukan oleh masyarakat. Profesi akuntan publik atau auditor independen telah lama menyediakan jasa penjaminan tentang informasi laporan keuangan historis kepada masyarakat. Jasa penjaminan ini lebih dikenal dengan jasa auditor. Akhir-akhir ini, profesi akuntan publik atau auditor independen Indonesia semakin sering mendapat penugasan untuk memberikan jasa penjaminan atas informasi, seperti misalnya penjaminan tentang peramalan keuangan perusahaan dan penjaminan tentang  pengawasan  web site. Salah satu jenis jasa penjaminan yang diberikan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen adalah jasa atestasi.

Jasa Atestasi

Jasa atestasi (attestation services) adalah jenis jasa penjaminan yang dilakukan  profesi akuntan publik atau auditor independen dengan menerbitkan suatu laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang keandalan pernyataan tertulis yang dibuat oleh pihak  lain. Ada tiga bentuk jasa atestasi, yaitu:
1). Audit atas Laporan Keuangan Historis
Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat (opinion) apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Auditing merupakan bentuk pemberian jasa penjaminan yang paling banyak dilakukan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen dibandingkan dengan jasa penjaminan lainnya.
2). Penelaahan (Review) atas Laporan Keuangan Historis
Penelaahan (review) atas laporan keuangan historis adalah jenis lain dari jasa atestasi yang diberikan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen. Banyak perusahaan non-publik menginginkan jaminan atas laporan keuangannya dengan biaya yang lebih murah. Audit sebagaimana diuraikan di atas menghasilkan jaminan yang tinggi, sedangkan penelaahan (review) hanya menghasilkan jaminan yang moderat atas laporan keuangan, dan untuk mendapatkan jaminan demikian dibutuhkan bukti yang lebih sedikit. Penelaahan (review) untuk keperluan tertentu dipandang sudah cukup memadai dan dapat dilakukan oleh akuntan publik atau auditor independen dengan biaya auditing yang lebih murah.
3). Jasa Atestasi Lainnya
Profesi akuntan publik atau auditor independen dapat memberikan berbagai macam jasa atestasi. Kebanyakan dari jasa atestasi tersebut merupakan perluasan dari auditing atas laporan keuangan, karena pemakai laporan membutuhkan jaminan independen tentang informasi lainnya (selain informasi dalam laporan keuangan), contoh bank sering minta kepada debiturnya (pengambil kredit) agar diperiksa oleh akuntan publik atau auditor independen untuk mendapatkan jaminan bahwa debitur telah melaksanakan ketentuan-ketentuan tertentu sebagaimana tercantum dalam akad kredit. Profesi akuntan publik atau auditor independen dapat juga melakukan atestasi atas laporan keuangan prospektif kliennya yang sering diperlukan sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman.
Kebanyakan jasa penjaminan lain yang diberikan  profesi akuntan publik atau auditor  independen tidak merupakan jasa atestasi. Jasa-jasa tersebut mirip dengan jasa atestasi, yaitu auditor harus independen dan harus memberikan jaminan atas informasi yang akan dipakai para pengambil keputusan. Perbedaannya ialah bahwa  akuntan publik atau auditor independen tidak diminta untuk menerbitkan laporan tertulis dan penjaminan tidak mengenai keandalan pernyataan tertulis yang dibuat pihak lain dalam kaitannya dengan suatu kriteria tertentu.
Dalam penugasan jasa penjaminan semacam ini, jaminan diberikan atas keandalan dan relevansi informasi yang dinyatakan atau tidak dinyatakan oleh pihak lain.  Karakteristik umum jasa penjaminan, termasuk auditing dan jasa atestasi lainnya, dititikberatkan pada perbaikan kualitas informasi yang dipakai para pengambil keputusan.
2. Jasa Bukan Penjaminan (Non-Assurance Services)
Jasa bukan penjaminan adalah jasa yang diberikan oleh akuntan publik atau auditor independen yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Profesi akuntan publik atau auditor independen juga memberikan berbagai jenis jasa lain yang pada umumnya tidak atau bukan merupakan jasa penjaminan. Jenis jasa bukan penjaminan yang diberikan oleh akuntan publik atau auditor independen adalah jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.